Tron Legacy adalah film petualangan 3D teknologi tingkat tinggi dengan latar setting di dunia digital. Film ini bercerita tentang tokoh yang bernama Sam Flynn (Garrett Hedlund), seorang yang cerdas dalam teknologi yang berumur 27 tahun. Ia sedang mencari ayahnya, Kevin Flynn (Jeff Bridges) yang hilang entah kemana. Kemudian dia menemukan dirinya ditarik ke dalam dunia digital Tron dimana ayahnya telah hidup selama 25 tahun. Singkat cerita, ayah dan anak ini berjuang bersama-sama menempuh perjalanan yang berbahaya untuk bisa lolos keluar dari dunia digital.
Film fiksi ilmiah ini diproduksi pada tahun 2010 di Amerika dengan sutradara Joseph Konsinski dan diproduseri oleh Steven Lisberger. Film ini merupakan lanjutan dari film tron yang diproduksi pada tahun 1982. Film yang berdurasi 126 menit ini didistribusikan oleh Walt Disney Picture. Keuntungan film ini sebesar $400.062.763 dengan anggaran pembuatanya sebesar $170.000.000.
Pengambilan gambar pada film ini dimulai pada bulan April 2009 di British Columbia. Pengambilan gambar menggunakan kamera dual 3D dengan rig pace fusion seperti yang digunakan pada film Avatar. Namun dalam film ini kamera yang digunakan bukan sony F950 tetapi sony F35s. Menurut sutradara, kamera ini memiliki sensor 35 mm yang penuh sehingga memberikan hasil yang lebih baik.
Software Aplikasi Pembuatan Visual Efek Dalam Film Tron Legacy
Visual efek yang sangat mengagumkan dalam film ini dibuat oleh beberapa orang dalam satu tim animasi, diantaranya Jtniwoy, Bradkey Munkowitz, Jake Sargrant dan David Lewandowski. Untuk membuat visual efek dalam film tersebut dibutuhkan waktu selama kurang lebih setengah tahun. Software atau program yang digunakan adalah adobe dan cinema 4D. Selain menggunakan proram tersebut, mereka juga menggunakan c++ dengan open frameworks dan wxwidgets.
Software Cinema 4D
Cinema 4D merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang cukup populer dalam dunia grafis. Fungsi software ini adalah untuk membuat animasi 3D seperti 3Dmax dan maya. Software ini diciptakan oleh perusahaan Maxon yang ada di Jerman dan termasuk dalam high-end 3D computer graphics dengan kemampuan polygonal/subd modelling, animating, lighting, texturing dan rendering. Software ini digunakan oleh banyak perusahaan film untuk membuat berbagai film berkualitas tinggi seperti The Golden Compass, Beowulf, all three Spider-Man films, Surf’s Up, Fantastic Four, Rise of the Silver Surfer, Ghost Rider, Open Season, all three Pirates of the Caribbean films, Monster House, Eragon, Superman Returns, The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe, dan masih banyak lagi film-film lainya.
Berikut ini terdapat beberapa contoh pembuatan visual efek yang yang cukup menarik dalam film Tron Legacy dengan menggunakan software cinema 4D antara lain sebagai berikut:
1. Pembuatan Visual Efek Untuk Ruangan Pertempuran Cakram
Gambar 1. Desain Lingkaran |
Gambar 2. Desain Garis Sebagai Latar Belakang Ruangan |
Setelah dilakukkan editing dengan Cinema 4D maka hasil akhirnya adalah seperti yang ditunjukan Gambar 3.
Gambar 3. Visual Efek Untuk Ruangan Pertempuran Cakram |
Gambar 4. Desain Fireworks yang Mengikuti Simulasi Efek Grafitasi |
Gambar 5. Gabungan Desain Fireworks Awal Dengan Latar Belakang Lapangan |
Gambar 6. Efek Peluncuran Fireworks yang Jatuh Disesuaikan dengan Efek Gravitasi |
Efek Gabungan Antara Visual Efek dari Cinema 4D dengan Efek Grafis Light Suit Costume
Dari beragam visualisasi unik yang ada, kostum yang dikenakan para karakter menjadi salah satu elemen penting cerita sekaligus penyejuk mata bagi para penonton. Dan ternyata, kostum-kostum tersebut tidak sesederhana saat aktor Garrett Hedlund mengenakannya untuk pertama kali.
Beberapa kostum sesuai kebutuhan adegan merupakan efek grafis. Namun dalam banyak adegan, kostum yang digunakan adalah kostum yang diproduksi secara khusus. Christine Clark, salah satu pendesain Light Suit, menyatakan bahwa saat proses produksi kostum dimulai, ia sama sekali tidak tahu harus menggunakan teknologi apa untuk memenuhi tuntutan dari sang sutradara akan sebuah kostum yang mengeluarkan cahaya dan dapat meregang, tapi tidak akan pecah. Meletakkan sebuah cahaya pada sebuah benda mati adalah hal mudah. Namun jika harus meletakkannya di tubuh yang bergerak dan memiliki sumber tenaga sendiri agar dapat terus bercahaya adalah suatu hal yang sulit. Pilihan untuk menambahkan cahaya pada saat pasca produksi pun tidak dapat diambil karena proses 3D yang lebih rumit.
Dibutuhkan waktu 2.5 bulan untuk mengembangkan Light Suit dari awal pengembangan hingga memasuki tahap produksi film ini yang membutuhkan sebuah material yaitu polymer flexible light. Tahap produksi Light Suit tidak kalah rumitnya. Seluruh aktor harus melalui proses full body scan terlebih dahulu, termasuk kepala untuk helm. Masing-masing aktor memiliki kostum yang diproduksi khusus untuk mereka sehingga tidak dapat dikenakan oleh aktor lain. Setidaknya 300 kostum dibuat untuk seluruh jajaran pemain yang terlibat dan seluruh kostum yang ada memiliki desain lampu yang berbeda. Untuk menghasilkan cahaya, kostum tersebut dipasang sebuah sumber energi dari tujuh baterai lithium-ion berukuran kecil yang terpasang di bagian belakang bawah kepingan disk identitas. Karena baterai yang ada hanya mampu menyalakan lampu-lampu tersebut selama 12 menit, dibutuhkan sistem pengendali jarak jauh untuk menyalakan dan mematikannya selama proses syuting.
Gambar 7. Proses Syuting Aktor yang Mengenakan Light Suit Costume |
0 komentar:
Posting Komentar