Dampak Perdagangan Bebas Bagi Lulusan Komputer

By // Tidak ada komentar:
Dampak Perdagangan Bebas Bagi Lulusan Komputer
Dewasa ini globalisasi informasi mengalami perkembangan pesat dan telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya menguasai aspek-aspek materi dari teknologi yang ada, melainkan juga mampu menerapkan dan mengembangkan teknologi tersebut di berbagai bidang. Perguruan tinggi merupakan suatu wadah yang digunakan untuk Research & Development (R&D) serta arena penyemaian manusia baru untuk menghasilkan generasi yang memiliki kepribadian serta kompetensi keilmuan sesuai bidangnya. Kebutuhan SDM di bidang teknologi informasi menjadi semakin besar, seiring relokasi industri TI dari negara maju ke negara berkembang. Kenyataan itu seharusnya menjadi kabar baik bagi para Sarjana Komputer (S.Kom) di Indonesia, agar bisa mengisi kesempatan kerja di bidang TI tersebut. kebutuhan tenaga kerja profesional bidang TI terus tumbuh, seiring dengan produk dan layanan TI yang makin berkembang.
Industri TI, terus melangkah maju dengan perusahaan raksasa kelas dunia, seperti Microsoft dan IBM. Khusus di Indonesia industri TI dapat dikembangkan dan menyumbangkan devisa negara, paling tidak sekitar USD 8,2 miliar sampai tahun 2010. Target ini tidak berlebihan karena pasar dunia TI sudah mencapai USD 1 triliun. Kebutuhan SDM TI profesional semakin tinggi, sehingga memungkinkan banyak pekerjaan di bidang TI yang bisa dilakukan. Tenaga TI profesional tidak mudah diperoleh bahkan di Lembah Silikon (AS) sekalipun masih kekurangan SDM TI. Mereka mendapatkan SDM TI dengan mengimpor dari India dan Cina, atau melakukan relokasi pabriknya ke negara berkembang seperti Indonesia. Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok setiap organisasi atau perusahaan, karena merupakan senjata paling ampuh untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Teknologi Informasi tidak lagi dipandang sebagai biaya, akan tetapi merupakan investasi mutlak demi kelangsungan hidup perusahaan. Investasi ini akan menjadi sia-sia tanpa dukungan SDM yang unggul dan memiliki keterampilan serta profesionalisme di bidang Teknologi Informasi.
Sebagai solusi dari permasalahan diatas, maka perlu dicetak PROFESIONAL TI yang siap terap, handal dan mandiri, siap berkompetensi dalam kancah perkembangan teknologi global yang sarat keunggulan. Jadikan anda unggul keahlian, unggul kreatifitas, dan unggul kepribadian dibidang TI dan Bahasa Inggris. Menimbang hal di atas, Fakultas Teknologi Informasi di beberapa PTS menyelenggarakan Program S-1 Sistem Informasi dan S-1 Teknik Informatika dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan SDM yang profesional di bidang teknologi informasi. Selain itu juga untuk menjembatani antara kepentingan industri dan masyarakat profesi dengan kepentingan akademik, maka disusunlah kurikulum berbasis kompetensi, dimana selain muatan-muatan inti, diberikan pula muatan-muatan lokal yang mendukung ranah bisnis dan manajemen (S-1 Sistem Informasi) serta basis pengetahuan terapan dan perekayasaan perangkat lunak (S-1 Teknik Informatika). Diharapkan melalui program ini dapat dihasilkan lulusan yang memiliki daya saing, jiwa kewirausahaan, dan memiliki wawasan teknologi informasi yang memadai sehingga tidak gagap ketika tiba waktunya untuk menerapkan ilmunya di masyarakat.



S-1 SISTEM INFORMASI.
Jurusan Sistem Informasi (S1) memiliki 3 Kompetensi Bidang Keahlian.

Bidang
Keahlian
Prospek Karir & Profesi
Manajemen
Informatika
Bidang Manajemen adalah satu disiplin yang dibutuhkan untuk melengkapi bidang keilmuan lainnya. Tanpa ilmu manajemen, sebuah bisnis akan mengalami kesulitan untuk memenangkan persaingan. Berangkat dari logika ini, bidang keahlian ini berusaha melakukan penggabungan antara ilmu manajemen dan ilmu komputer terapan agar menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Komputer yang tidak hanya menguasai pengetahuan komputer, namun juga memiliki pengetahuan manajemen, sehingga tidak hanya ahli dalam rekayasa sistem informasi manajemen, akan tetapi juga dalam pengembangan aplikasi bagi kebutuhan manajemen

Salah satu nilai lebih para lulusan Sarjana Komputer (S.Kom) yang menyandang gelar Sarjana Sistem Informasi bidang keahlian manajemen informatika adalah kualifikasi mereka yang mampu mengisi posisi-posisi dalam ruang lingkup yang sangat luas, terutama dibidang manajemen teknologi informasi.

Komputerisasi
Akuntansi
Teknologi komputer didisain untuk memudahkan penggunanya. Dewasa ini penggunaan sistem komputer merupakan keharusan dalam menunjang kinerja perusahaan. Bidang Akuntansi adalah salah satu bidang yang dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman.  Perkuliahan mata kuliah Akuntansi berbasis komputer selain membentuk ahli-ahli akuntansi berkualitas tinggi, tetapi juga menjadi tenaga profesional yang handal dalam rekayasa sistem informasi akuntansi serta terampil dalam bidang pengembangan sistem akuntansi, baik yang berbasis komputer maupun manual. Bidang keahlian Komputerisasi Akuntansi mempersiapkan para mahasiswanya untuk bekerja dan membina karir di bidang pengembangan sistem informasi akuntansi yang sangat menunjang semua sektor industri.

E-Commerce
Membangun jaringan bisnis melalui internet menjadi salah satu alternatif pilihan pelaku bisnis dalam memasarkan produk dan jasanya. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan strategi manajemen yang tepat disamping pengetahuan yang memadai tentang karakter dari e-commerce itu sendiri. Sektor industri e-commerce seperti perusahaan-perusahaan trading, export-import, hotel dan perbankan adalah beberapa sektor industri yang sangat membutuhkan keahlian di bidang e-commerce.

Bidang keahlian ini diharapkan dapat bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce atau bidang internet, untuk mengimplementasikan pengetahuan manajemen dan akuntansi yang diperolehnya secara profesional dalam rangka melakukan rekayasa sistem perdagangan elektronik (e-commerce) & pengembangan sistem informasi berbasis web.








S-1 TEKNIK INFORMATIKA.
Jurusan Teknik Informatika (S1) memiliki 3 Kompetensi Bidang Keahlian.

Bidang
Keahlian
Prospek Karir & Profesi
Rekayasa
Perangkat
Lunak
Pesatnya kemajuan teknologi, serta meningkatnya permintaan akan tenaga profesional untuk membangun perangkat lunak di setiap bidang merupakan salah satu alasan mengapa jurusan rekayasa perangkat lunak mengundang banyak peminat. Dengan menerapkan sistem learning by doing, serta kurikulum dengan standar internasional para mahasiswa diarahkan untuk dapat mempelajari & menguasai teknologi informatika melalui metodologi yang mutakhir, khususnya dalam bidang perangkat lunak sehingga mampu melakukan rancang bangun perangkat lunak berbasis data dan sistem informasi.

Para Sarjana Komputer (S.Kom) yang menyandang gelar Sarjana Teknik Informatika bidang keahlian rekayasa perangkat lunak memiliki peluang terbesar untuk bekerja pada berbagai sektor industri produk maupun jasa, untuk mengisi posisi pada departemen teknologi informasi (EDP) dan information system development, atau bekerja sebagai System Analyst, System Support, Database Administrator dan Programmer.
Disain Grafis &
Multimedia
Perkembangan bidang kreatif terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi secara visual / grafis. Kebutuhan akan software grafis dan multimedia berkembang pesat seiring dengan aplikasinya, dalam berbagai macam industri seperti advertising dan film animasi. Seiring dengan kondisi ini, maka diperlukan juga tenaga-tenaga ahli yang mampu mendukung pengembangan software grafis dan multimedia. Dengan mengikuti pendidikan ini mahasiswa diharapkan mampu menciptakan disain grafis yang berorientasi multimedia serta mampu membuat teknik-teknik baru dalam pengolahan citra (grafis) dan suara. Selain itu pula diharapkan mampu membuat software yang dapat mengenali ucapan/suara manusia, untuk diterjemahkan kedalam tulisan atau sebaliknya, dan hal tersebut merupakan sebuah contoh kecil produk yang diharapkan dapat dikembangkan oleh para mahasiswa.

Berbekal pengetahuan mengembangkan software grafis & multimedia, para Sarjana Komputer yang menyandang gelar Teknik Informatika bidang keahlian Disain Grafis & Multimedia dapat memasuki berbagai macam industri seperti software house, otomasi perkantoran, perusahaan yang bergerak di bidang sistem pengamanan (security system) menggunakan citra / grafis / biometric, perusahaan yang bergerak dibidang advertising, entertainment dan multimedia.

Perangkat
Lunak Sistem
& Jaringan

Dampak globalisasi dan persiapan menuju era free-trade menyebabkan pengolahan data, informasi dan otomasi pada industri-industri berskala international menjadi sangat signifikan. Keberhasilan & kemajuan di lapangan ditentukan oleh kecepatan proses pengolahan materi informasi selain juga ketepatan, akurasi dan fleksibilitas infrastruktur jaringan. Melalui mata kuliah yang dirancang khusus, untuk menjawab perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat, para mahasiswa jurusan Teknik Informatika untuk bidang keahlian perangkat lunak sistem & jaringan diharapkan dapat membangun atau merancang sistem jaringan yang mampu mengakses informasi secara cepat, tepat & akurat di sektor industri manapun, tempat dimana mereka bekerja di masa depan. Khususnya merancang bangun perangkat lunak berbasis jaringan, antarmuka perangkat keras dan komunikasi data.

Tingginya kebutuhan akan tenaga ahli dalam perangkat lunak sistem dan jaringan menyebabkan profesi ini menjadi salah satu tulang punggung pada industri yang operasionalnya banyak mengandalkan pengolahan data berbasis jaringan. Diantaranya adalah internet service provider (ISP), manufacturing company dan berbagai industri sektor jasa, seperti : rumah sakit, hotel, bank, sekolah dan universitas.




PELUANG KARIR.
Peluang kerja di bidang Teknologi Informasi lainnya, yang saat ini masih banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri adalah :  System Analis, IT Help Desk, AutoCAD Drafter, Sales, Project Manager, Computer Operator, Programmer, Teknisi Komputer, EDP Staff, WebMaster, Web Chief Editor, Web Administrator, Web Designer, Software Engineer, Database Engineer,Manager Web Content, Unix Admnistration Manager, Director Software, Java Developer, Network Specialist, Network Manager, System Architect.
 (sumber : www.i2bc.org/news/itnews3.htmlwww.jobsdb.com )
TataSutabri.26012010.SEAB
Sumber http://tatasutabri.multiply.com/journal/item/12/Prospek_Karir_SARJANA_KOMPUTER?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem (diunggah oleh sumber pada 25 Januari 2010 dan dikutip oleh saya pada 29 Maret 2012)

Perbedaan Karangan

By // Tidak ada komentar:
KARANGAN ILMIAH
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta 
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti
 tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun 
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat 
dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).Karya ilmiah atau
 dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil
 penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
 kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.Terdapat berbagai
 jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian,makalah seminar atau simposium, dan artikel 
jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Ciri Karya Ilmiah
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Objektif.
Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkanberdasarkan kenyataan yan  sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasar-kan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2.      Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingann –kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupunkelompok. Oleh karena itu, pernyataan pernyataan  yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembang-an tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalarinduktif atau deduktif.  Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau  bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan Fakta (Bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual,yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yangemosional (menggebu-gebu seperti orang  berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapat-kan hadiah,dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6 Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat.Kata-katanya jelas atau tidak  berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).
7 Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.


KARANGAN NON ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan  pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,tidak didukung fakta umum,  dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu  formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti

KARANGAN SEMI ILMIAH
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karakteristiknya :  berada diantara ilmiah.
Sumber :
http://amatirs.blogspot.com/2010/04/perbedaan-karangan-non-ilmiah-semi.html (diunggah oleh sumber pada april 2010 sedangkan di kutip oleh saya pada 29 Maret 2012)
http://agungaw.wordpress.com/2011/02/21/karangan-ilmiah-dan-non-ilmiah/ (diunggah oleh sumber pada 21 Februari 2011 sedangkan di kutip oleh saya pada 29 Maret 2012)
PERBEDAAN :
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara Karangan Ilmiah dengan Karangan Non Ilmiah adalah dari sisi fakta yang ditampilkan bila Karangan ilmiah sesuai dengan kenyataan yang ada atau realistis sedangkan Karangan Non Ilmiah bersifat fiksi atau hasil imajinasi penulis. Dari sisi penulisan pun Karangan Ilmiah bersifat formal dengan menggunakan EYD yang telah disempurnakan sedangkan Karangan Non Ilmiah penulisannya bersifat lugas dan santai serta sering menggunakan bahasa atau percakapan sehari-hari. Dan Karangan Semi ilmiah adalah perpaduan antara dua karangan sebelumnya yaitu Karangan Ilmiah dan Karangan Non Ilmiah.

Penalaran Induksi dan Deduksi

By // Tidak ada komentar:
Penalaran Deduktif
adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Dalam karangan penerapan penalaran deduktif ini tampak pada pernyataan umum yang dituangkan dalam kalimat utama yang kemudian menuju pada beberapa kalimat penjelas.
Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu:
a. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial adalah Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan d isebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
My : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.
Mn : Amir tidak memiliki ijazah SLTA.
K : Amir bukan mahasiswa.
b. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh:
My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
c. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor
berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
d. Entimen
Entimem adalah Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh :
  • Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
  • Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Penalaran Induksi
Penalaran induksi disebut juga penalaran dari umum ke khusus adalah proses penarikan kesimpulan (konklusi) dari suatu proposisi(pernyataan) umum, dimana kesimpulan yang dapat diambil terletak pada akhir suatu paragraf. Penalaran induksi biasanya didahului oleh beberapa pernyataan-pernyataan yang khusus berupa fakta dalam suatu kalimat pada awal paragraf dan diakhiri oleh kalimat kesimpulan pada akhir paragraf. Jenis-Jenis Penalaran Induksi :
A. GENERALISASI
Generalisasi adalah proses penalaran yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus untukl diambil kesimpulan yang bersifat umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh:
Pemakain bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
B. ANALOGI
Analogi adalah penalaran yang membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan sifat. Cara ini didasarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang/hal lainnya.
Contoh:
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.
Penalaran secara analogi memiliki peluang untuk salah apabila kita beranggapan bahwa persamaan satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi-segi yang lain.
C. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan m,enghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu.
Penalaran induksi sebab akibat dibedakan menjadi 3 macam:
1. Hubungan sebab – akibat
Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi sebab, kemudian ditarik kesimpulan yang berupa akibat.
Contoh penalaran hubungan sebab akibat:
Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. “Pengetahuan” mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.
2. Hubungan akibat – sebab
Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi akibat, selanjutnya ditarik kesimpulan yang merupakan penyebabnya.
Contoh penalaran hubungan akibat sebab:
Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam. Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkan membunuh. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua, pengaruh masyarakat, dan pengaruh televisi dan film yang cukup besar.
3. Hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama menjadi sebab hingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi sebab yang menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.
Contoh penalaran hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2:
Setiap menjelang lebaran arus mudik sangat ramai. Seminggu sebelum lebaran jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menghambat perjalanan.


Sumber :
http://tedyedo.wordpress.com/2010/11/08/penalaran-deduktif-dan-induksi/ (dipostkan oleh narasumber pada tanggal 8 November 2010 dan di download oleh saya pada kamis 1 Maret 2012 pkl. 10:30)

Siapa Saya

By // 2 komentar:
Hmmm.. Ini merupakan tugas softskill tersulit menurut saya, karena ibu Diah dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2 menyuruh seluruh kelas untuk menceritakan siapa diri kamu..
Jujur saja tidak pernah terpikirkan dalam benak saya, siapa diri saya yang beliau maksudkan, tapi mari kita coba untuk menulisnya.
Nama saya Dinda Prasetia, waktu kecil ayah pernah menceritakan tentang arti nama saya, kata beliau nama saya berarti anak kesayangan yang pertama lahir, cukup sederhana artinya tapi sangat bermakna buat saya, karena dengan mengetahui apa arti nama saya membuat saya lebih menyayangi keluarga terutama ayah dan ibu. Boleh dibilang saya hidup dalam keluarga yang berkecukupan ayah saya memilih mendedikasikan dirinya di bidang wirausaha konveksi sedangkan ibu melilih untuk menjadi pegawai swasta walaupun tak berlangsung lama dan memilih menjadi ibu rumah tangga biasa. Pendidikan terbaik selalu saya dapatkan dari kecil, mulai dari TK, SD, SMP di Mardi Yuana Depok kemudian dilanjutkan di SMA Bintara Depok. Hingga akhirnya saya memilih sendiri Gunadarma sebagai Universitas saya. Karena Gunadarma dikenal dengan IT dan komputernya maka jurusan yang saya ambil adalah Sistem Informasi. Awal masuk kuliah saya bertemu teman-teman, lingkungan dan dosen yang baru pula. Sangat sulit pada awalnya beradaptasi pada lingkungan baru, sampai akhirnya saya bertemu dengan dosen Algoritma dan Pemrograman 2B yaitu bapak Budi Setiawan beliau ternyata adalah alumni SMA saya dan mengajak saya untuk bergabung di Lab.Multimedia, dari Lab Multimedia saya belajar banyak hal mulai dari mulai program multimedia itu sendiri, berinteraksi dengan orang lain bahkan cara bersikap. Disamping kegiatan kuliah dan lab, saya juga merintis bisnis kecil-kecilan bersama 2 teman saya yaitu Merry dan Dini. Kami membuat sebuah produk yaitu tas dan sepatu lukis yang memang kami produksi sendiri. Saya dan Merry bukanlah orang yang pandai menggambar maka dari itu tugas menggambar kami serahkan ke Dini dan mewarnainya barulah saya dan Merry. Tak mau kalah dengan fashion saat ini saya juga berjualan crocs dan baju secara online. Mungkin karena ayah adalah seorang pebisnis maka jiwa berbisnisnya menular ke saya ibarat kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Demikianlah sepenggal cerita singkat tentang siapa saya, semoga dapat menginspirasi para pembaca..